Pernah gak jaman muda ngerasa gak dibolehin orang tua main sama si ini, gak boleh gaul sama si itu...? Malah ada nih temen yang nyletuk "Aku ini gak bisa bebas, kalau di rumah dikekang kaya' anak kecil. Jadi gak betah di rumah kalau ada papa mama." katanya waktu papa mama nya pulang.
OMG, bisa ngumpul sama orang tua kok gak bersyukur malah kepengen jauhan. Eits, tapi bukan itu yang mau dibahas kali ini. Tapi tentang pilih-pilih kita main sama siapa. Ternyata orang tua melarang kita kumpul dengan orang-orang tertentu gak salah juga lo.
Di bukunya Malcolm Gladwell "Tipping Point" sedikit membahas hasil penelitian yang dikenal sebagai Colorado Adoption Project yang dilakukan oleh sekelompok peneliti di bawah pimpinan Robert Plomin pakar genetika perilaku terkemuka dunia. Yang pada intinya, perilaku (kepribadian) seseorang itu dipengaruhi oleh lingkungan, bukan orang tua. Lebih detil pendapat Judith Harris yang dimaksud lingkungan yaitu teman sepergaulan.
Nah, udah jelas kan? Eh ada satu kutipan nih dari bukunya Dr. Ibrahim Elfiky yang judulnya "Terapi Berpikir Positif"
....Jadi, persahabatan yang tidak baik menyebabkan kita berkonsentrasi pada hal-hal negatif. Akal pun membukakan file-file negatif hingga menghasilkan sesuatu yang serupa dengannya. Pepatah Arab mengatakan, "Teman duduk seseorang menggambarkan dirinya." Rasulullah SAW bersabda, "Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka, perhatikan olehmu dengan siapa engkau berteman." Ibu mendoakan saya, "Anakku, semoga Allah menjauhkanmu dari teman-teman yang tidak baik."...
Sudah makin jelas kan? Jadi gak perlu aku ulas panjang lebar. Balik lagi tentang orang tua, nggak akan kok orang tua kita sengaja melarang untuk cuma untuk bikin kita nggak bisa main, pasti larangan mereka juga untuk kebaikan kita. Lagi pula mereka udah makan asam garam manis getir nya kehidupan kan..
Oia, jadi ingat, seseorang pernah bilang (aduh lupa waktu itu kalimat pastinya gimana tapi intinya begini) "...untuk mengenali seseorang, jangan lihat siapa dia, tapi lihat siapa orang-orang di sekelilingnya, barulah tau siapa dia sebenarnya..."
OMG, bisa ngumpul sama orang tua kok gak bersyukur malah kepengen jauhan. Eits, tapi bukan itu yang mau dibahas kali ini. Tapi tentang pilih-pilih kita main sama siapa. Ternyata orang tua melarang kita kumpul dengan orang-orang tertentu gak salah juga lo.
Di bukunya Malcolm Gladwell "Tipping Point" sedikit membahas hasil penelitian yang dikenal sebagai Colorado Adoption Project yang dilakukan oleh sekelompok peneliti di bawah pimpinan Robert Plomin pakar genetika perilaku terkemuka dunia. Yang pada intinya, perilaku (kepribadian) seseorang itu dipengaruhi oleh lingkungan, bukan orang tua. Lebih detil pendapat Judith Harris yang dimaksud lingkungan yaitu teman sepergaulan.
Nah, udah jelas kan? Eh ada satu kutipan nih dari bukunya Dr. Ibrahim Elfiky yang judulnya "Terapi Berpikir Positif"
....Jadi, persahabatan yang tidak baik menyebabkan kita berkonsentrasi pada hal-hal negatif. Akal pun membukakan file-file negatif hingga menghasilkan sesuatu yang serupa dengannya. Pepatah Arab mengatakan, "Teman duduk seseorang menggambarkan dirinya." Rasulullah SAW bersabda, "Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka, perhatikan olehmu dengan siapa engkau berteman." Ibu mendoakan saya, "Anakku, semoga Allah menjauhkanmu dari teman-teman yang tidak baik."...
Sudah makin jelas kan? Jadi gak perlu aku ulas panjang lebar. Balik lagi tentang orang tua, nggak akan kok orang tua kita sengaja melarang untuk cuma untuk bikin kita nggak bisa main, pasti larangan mereka juga untuk kebaikan kita. Lagi pula mereka udah makan asam garam manis getir nya kehidupan kan..
Oia, jadi ingat, seseorang pernah bilang (aduh lupa waktu itu kalimat pastinya gimana tapi intinya begini) "...untuk mengenali seseorang, jangan lihat siapa dia, tapi lihat siapa orang-orang di sekelilingnya, barulah tau siapa dia sebenarnya..."
No comments:
Post a Comment