Sunday, 19 June 2011

Everyday's My Birthday

Birthday. Buat aku, birthday bukan annually party, merayakan tanggal lahir dengan tiup lilin di atas kue, makan-makan, traktir sana sini, say thanks atas setiap ucapan selamat, ceplok telur - tabur tepung - ceburin kolam, & yang pasti bukan kado yang aku harapkan. Tapi kalau dapat kado tetep syukur Alhamdulillah, apalagi kalau didoakan (tentunya yang baik-baik) amiin Ya Rabbal alamiin.

Everyday is my birthday. Setiap hari aku dihidupkan kembali setelah dimatikan-Nya untuk sementara waktu. Pagi hari aku buka mata, tangan dan kaki dapat aku gerakkan, merasakan udara pagi yang sedang dingin, telingaku masih dapat mendengar panggilan sayang dari Ibu. Segala puji hanya untuk Allah, aku kembali lahir di hari yang berbeda. Masih diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang aku buat kemarin. Berharap menjadi seseorang yang baru, yang lebih baik dari kemarin. Melakukan amalan yang belum aku lakukan kemarin. Melakukan sesuatu yang bermanfaat bukan hanya untuk aku tapi juga untuk semua. InsyaaLlah. Sampai nanti pada akhirnya aku kembali kepada-Nya.

Alhamdulillah-hilladzii ah-yana ba'da ma ama tana wa ilayhi nusyuur.
Many thanks to Allah Who has given us life after having given us death and that our final return is to God.

Wallahu a'lam

Friday, 22 April 2011

I'll be Forever Thankful

Aku tercengang melihat sebuah kehidupan yang selama ini belum pernah aku lihat. Aku marah, aku sedih, aku jengkel, kenapa usahaku nggak memperlihatkan sedikit aja hasil biar aku lebih semangat lagi. Seketika aku menyerah, put my hands up and say "I'm surrender", aku manusia biasa yang juga memiliki keterbatasan perasaan dan kesabaran.

Lalu aku terdiam dalam tangisku. Selangkah aku mundur berusaha untuk melihat lebih luas, lebih jelas. Selangkah lagi aku mundur untuk melihat bukan dari satu potongan gambar ke gambar lainnya. Aku berusaha melihat keseluruhan potongan gambar yang telah tersusun seperti puzzle yang hampir sempurna.

Oh GOD,
Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar
Ar Rahman, Ar Rahiim, Al Haadii
Aku salah, maka Allah mengingatkan aku. Aku telah mulai lalai bersyukur atas nikmat-Nya, maka ini adalah petunjuk-Nya. Aku mulai lelah untuk bersabar, maka ini cara-Nya memberi petunjuk untuk lebih menguatkan kesabaranku. Akupun menyadari, aku ada di sana, bukan karena orang itu, orang ini, atau siapapun, tapi karena Allah SWT. Allah SWT menyayangi aku, tak dibiarkan-Nya aku lengah dan lalai lebih jauh lagi, maka Allah membuat aku melihat, mendengar, dan merasakan itu semua.
For all those times You stood by me
For all the truth that You made me see
For all the joy You brought to my life
For all the wrong that You made right
For every dream You made come true
For all the love I found in You
I'll be forever thankful
(Because You Loved Me)

Thursday, 21 April 2011

Mereka, Aku, dan Dia

Di bawah sana mereka kepanasan, mereka kelelahan, berpeluh, haus, lapar.
Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan.

Di bawah sana mereka kepanasan, mereka kelelahan, berpeluh, haus, lapar.
Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan.

Sabar.. menanti imbalan....hak...atas kewajiban yang telah mereka tunaikan
Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, bersabar, tawakal
Bersabar menahan lapar dan dahaga
Bersabar menunggu
Sabar tak berbatas, tawakal pada Allah semata

Atas ijin Allah SWT, aku melihat, mendengar, merasakan.
Atas ijin Allah SWT, aku, dengan hatiku, dengan upayaku, kesabaranku, usahaku membantu.
Aku bukan super hero, aku nggak bisa sendirian.

Atas ijin Allah SWT, aku melihat yang selama ini belum pernah aku lihat, aku mendengar apa yang belum pernah aku dengar, berusaha merasakan yang belum juga pernah aku rasakan.

Pada saat yang sama,
di atas sana, aku melihat dia juga dia sedang tertawa
aku melihat dia berbelanja, juga dia berfoya-foya
dalam kenikmatan hidup yang tampak seperti dalam dongeng semata

Tapi ini nyata, ini hidup yang sebenarnya
Mereka di bawah sana merintih, menangis, berteriak
Aku di sini, tak kuasa melihat, mendengarnya saja hatiku serasa teriris
Sedang akupun melihat dia di atas sana berbahagia

Aku menangis, menangis, aku menyerah, aku mundur
Hatiku terbatas, aku bukan hero, usahaku tidak membuahkan hasil
Aku tak kuasa merasakan yang mereka rasakan
Aku tak kuasa merasakan pedihnya sakit yang mereka rasakan
Hatiku hancur juga terluka

QS. Al Baqarah (2) : 153
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.

QS. An Nahl (16) : 42
(yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.


Oh GOD please forgive me, atas ketidaksabaranku, atas kelalaianku,
padahal Engkau selalu bersama orang-orang yang sabar (Innallaha ma ‘ash shaabiriin) serta tawakal.

Friday, 15 April 2011

Lihat, Dengan Siapa Kita Duduk ?

Pernah gak jaman muda ngerasa gak dibolehin orang tua main sama si ini, gak boleh gaul sama si itu...? Malah ada nih temen yang nyletuk "Aku ini gak bisa bebas, kalau di rumah dikekang kaya' anak kecil. Jadi gak betah di rumah kalau ada papa mama." katanya waktu papa mama nya pulang.

OMG, bisa ngumpul sama orang tua kok gak bersyukur malah kepengen jauhan. Eits, tapi bukan itu yang mau dibahas kali ini. Tapi tentang pilih-pilih kita main sama siapa. Ternyata orang tua melarang kita kumpul dengan orang-orang tertentu gak salah juga lo.

Di bukunya Malcolm Gladwell "Tipping Point" sedikit membahas hasil penelitian yang dikenal sebagai Colorado Adoption Project yang dilakukan oleh sekelompok peneliti di bawah pimpinan Robert Plomin pakar genetika perilaku terkemuka dunia. Yang pada intinya, perilaku (kepribadian) seseorang itu dipengaruhi oleh lingkungan, bukan orang tua. Lebih detil pendapat Judith Harris yang dimaksud lingkungan yaitu teman sepergaulan.

Nah, udah jelas kan? Eh ada satu kutipan nih dari bukunya Dr. Ibrahim Elfiky yang judulnya "Terapi Berpikir Positif"

....Jadi, persahabatan yang tidak baik menyebabkan kita berkonsentrasi pada hal-hal negatif. Akal pun membukakan file-file negatif hingga menghasilkan sesuatu yang serupa dengannya. Pepatah Arab mengatakan, "Teman duduk seseorang menggambarkan dirinya." Rasulullah SAW bersabda, "Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka, perhatikan olehmu dengan siapa engkau berteman." Ibu mendoakan saya, "Anakku, semoga Allah menjauhkanmu dari teman-teman yang tidak baik."...

Sudah makin jelas kan? Jadi gak perlu aku ulas panjang lebar. Balik lagi tentang orang tua, nggak akan kok orang tua kita sengaja melarang untuk cuma untuk bikin kita nggak bisa main, pasti larangan mereka juga untuk kebaikan kita. Lagi pula mereka udah makan asam garam manis getir nya kehidupan kan..

Oia, jadi ingat, seseorang pernah bilang (aduh lupa waktu itu kalimat pastinya gimana tapi intinya begini) "...untuk mengenali seseorang, jangan lihat siapa dia, tapi lihat siapa orang-orang di sekelilingnya, barulah tau siapa dia sebenarnya..."

Sunday, 10 April 2011

Me & Coffee (part 1)

Kopi. Suka banget sama kopi. Hmmm.. sejak kapan ya..

Kopi pertama yang aku kenal mereknya Sidomulyo. Asli enak banget. Beda sama kopi-kopi yang dijual di pada umumnya. Kopi ini cuma dijual di Pasar Klojen. Kopi yang selalu diminum Bapak tiap pagi kecuali kalau lagi kehabisan. Dan aku kadang suka curi-curi nyruput.

Nggak tau kopi merek ini ada sejak tahun berapa, jenisnya apa, pemiliknya siapa. Penasaran sih. Pengen tanya-tanya tapi tadi waktu kesana tokonya tutup.

Aku, sempat jadi coffee addict sejak kuliah semester 4 (tahun 2004). Saat itu demi menghabiskan praktikum-praktikum, aku harus begadang buat ngerjakan tugas-tugasnya. Inspirasiku bandel, maunya datang kalau yang lainnya pada tidur. Terpaksa ngopi biar bisa tidur larut. Paling parah pas ngerjakan skirpsi. Pagi-siang-sore-malam ngebut ngerjakan skirpsi dan kopi jadi minuman wajibku. Kelar semua itu..., eh ternyata nggak bisa berhenti ngopi. Jadilah aku coffee addict

Mei 2010. Kerjaan kantor gila-gilaan plus lagi merampungkan tesis yang udah terlantar beberapa bulan. Pagi-sore kerja. Pulang kerja depan kompi sampai pagi. Semua itu bikin nggak nabsu makan, tapi nggak bisa kalau nggak ngopi. Sampai suatu hari, dari sore perut udah berasa nggak enak, kirain lagi masuk angin. Nggak aku pedulikan karena tetep harus ngejar deadline tesis. Makin lama sakit perutnya makin parah. Jam 1 dini hari sambil perut makin melilit, aku harus berkali-kali lari dari kamar ke toilet karena nguras isi perut alias muntah-muntah.

Udah nggak kuat lagi nahan sakitnya, jam 3 dilarikan ke UGD Lavallete. Katanya mbak Dokter aku kena radang usus. Lanjutannya, panjang daftar "nggak boleh" dan "harus" yang disebutin mbak Dokter nya. Di antaranya, nggak boleh NGOPI, harus istirahat total. Oalah nasib...nasib....

Sejak itu, udah jarang minum kopi karena takut kambuh lagi. Tapi kadang masih kepengen juga dan ngopinya sambil ngumpet karena takut sama "satpam" di rumah, kalau nggak ya pas nongkrong sama temen-temen.

Tapi sepertinya aku emang berjodoh sama kopi deh. Udah enam bulan ini aku kerja di perkebunan yang salah satu komoditinya kopi. He..he..he.. I love coffee.

Next.. mau cari tahu dulu tentang kopi merek Sidomulyo & semoga ada kesempatan buat main ke kebun kopi di daerah Pare Kediri..

Saturday, 9 April 2011

Between Me, The Magic of David Foster, and Stones Into Schools of Greg Mortenson



Alham
dulillah, sore ini aku kegirangan dapat hadiah CD David Foster dari seorang temen. Thank you.. :)

Turn on CD player keluarin BLP yang baru kemarin aku beli dan ganti CD 1 David Foster. Sepanjang perjalanan pulang aku ditemani hujan yang nggak juga mereda (segala puji bagi Allah SWT, Alhamdulillah, I love rain) dan beberapa lagu produced & arranged by David Foster.

Sampai rumah. Nyalakan kompi, puter CD 2. Nikmati senja. Lanjutin baca Stones into Schools yang udah bikin aku penasaran akhir-akhir ini.



Oh God, aku merinding... Seorang Abdul Rasyid Khan, di tengah menghadapi maut, mendapatkan berita buruk bahwa nggak akan ada bantuan untuk bisa membawanya mendapatkan bantuan medis, nggak ada juga bantuan untuk membantu misinya membangun sekolah perempuan di wilayahnya, dataran tinggi Pamir yang nggak terjangkau. Dia, seorang Abdul Rasyid Khan, di tengah menghadapi maut, malah menyempatkan diri memberikan maklumat mengerahkan komunitasnya untuk pembangunan sekolah. Tujuan yang lebih besar daripada dia sendiri.

Beberapa kali aku berhenti baca untuk menyeka linangan air mataku. Satu lagi pelajaran kepemimpinan yang patut diteladani dan dicontoh.

Dan terdengar.. suara Jordan Hill..

...As long as you believe
You just believe..

..I'll make a wish for you

And hope it will come true
That life would just be kind
To such a gentle mind
If you lose your way
Think back on yesterday
Remember me this way...


Ugghhh, makin deras aja air mataku.. Tak terhitung nikmat dari Allah SWT selama hidupku. Nggak bisa lagi ungkapkan rasa ini.

Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar.

Sunday, 3 April 2011

Me at 27th


Kemarin, 2 April 2011, adalah ulang tahunku yang ke 27. Ucapan selamat dan doa terus masuk, ada yang langsung plus nggak lupa pakai cupika-cupiki, lelepon, sms, email, facebook & twitter juga nggak kelewat. Sejak bangun tidur sampai kembali tidur malam. Lucunya, ada juga yang sehari sebelumnya malah sudah merayakan ulang tahunku dengan surprising little party at new office dengan kue tart yang tiba-tiba nongol di meja.




Sempet bingung dan ngira itu April Mop, eeh... ternyata ada yang salah informasi. Tapi asik banget ngelesnya, dan dengan cool bilang "dari pada telat mendingan sekarang, soalnya besok kan nggak ketemu". He..he..he..


Sempet kepikir sih sebelumnya, tahun ini ulang tahun bakalan sepi di kantor karena nggak ada yang tahu. Dan akan merindukan little surprising birthday party di kantor lama yang udah 3 tahun selalu nggak pernah lewat. Jiiiaaah ternyata yang tahun ini beneran surprice pakai acara salah tanggal. Hi..hi..hi..

Nggak cuma itu, ada lagi yang unik dan baru kali ini terjadi. Dari sekian banyak ucapan selamat ulang tahun dan doa itu, ada satu yang beda, ini bunyinya:

"Jika benar hari ini jenengan ulang tahun: bersyukurlah atas karunia Allah selama ini dan jika ada keinginan yang belum terkabul, bukan berarti Allah tidak mengabulkan tetapi barangkali antara keinginan jenengan dan takdir Allah tidak sama jadi tetaplah bersyukur karena itulah yang terbaik menurut Allah, bukan menurut kita"

Yes Sir. Right. I will. InsyaaLlah.

Whatever, wherever, whenever, whoever, however, happy or sad, good or bad, (atas ijin Allah SWT) aku akan selalu berusaha untuk bersyukur. Because my live belongs to God.

Saturday, 19 March 2011

Konser Keith Martin yang Setengah-Setengah

Berangkat nonton Keith Martin malam ini sebetulnya sudah nggak sreg. Membayangkan nonton Keith Martin karaokean.. Hummpf.. Plus emang nggak terlalu suka lagu-lagu dia.

Setelah hampir sepuluh tahun nggak masuk cafe..., yang aku rasakan... sesak, telinga mau pecah, jantung mau rontok padahal belum ada lima menit masuk ruangan full musik DJ yang berdegup kenceng. Pikirku, ruang se-mini ini buat orang sebanyak ini?! Ruang se-mini ini dikasih sound system yang kayanya cocok buat hall yang ukurannya mungkin tiga sampai empat kalinya ruang ini.. Perasaan jaman dulu nggak gini-gini amat.

Lima belas menit berlalu, makin eneg, makin nggak bisa nafas. Pengen ketawa lihat orang-orang yang nggak jelas. Tapi mungkin mereka juga mikir hal yang sama. Aku terka di pikiran mereka "'uwik, ada orang ber-casing masuk sini".. Hihihihi biarin deh...

Tiga puluh menit berlalu, DJ berhenti main, ganti penyanyi yang suaranya... saking super power-nya, sampai sound system nggembret.. Ini yang salah suaranya si penyanyi atau sound system nya????? Atau telingaku yang udah mulai menandakan rusak? Perasaan yang lain fine-fine aja.

Beberapa lagu berlalu... haduh, udah hampir nyerah, mata mulai pedih, nafas setengah-setengah, telinga mulai nggak normal, tapi tetep kakakkikik sendiri liat orang-orang.. Sabar.. Sabar.. Wah kasus, dibohongi ni... Baru ini ada bule telat.. Udah tiga puluh menit berlalu dari jam dua belas ni... Lanjut penyanyi kedua, au' namanya sapa.. Nyanyi beberapa lagu R&B.. Nggak juga sedikit membuatku tenang dengan suasana di sini.. OMG, malah dilanjutin fashion show nggak jelas..

Akhirnya.. Gelap gulita.. Let see Keith Martin yang disebut sebagai R&B singer-songwriter and multi-instrumentalist Amerika
bakalan muncul.. & the show is begin.. greeting Keith Martin mengundang teriakan penonton lumayan kenceng, lampu nyala orang-orang makin kenceng teriak-teriaknya, lanjut lagu pertama genre R&B yang aku nggak kenal, trus lanjut lagu kedua judulnya Never Find Someone Like You dari single pertamanya tahun '95. Harusnya lagu slow ini bisa bikin aku cooling down dgn suasananya. Tapi tingginya vocal Keith Martin nggak cocok sama volume yang diseting di sound system. Wah kasus, parah nih. Kacau. Trus lanjut lagi lagu ketiga. Aku sudah nggak bisa nahan lagi, sudah nggak ngeh lagu apa yang dinyanyikan, badan mulai berkeringat dingin dan gemetaran.. Daripada pingsan mending cabut.

Pas keluar ughh lega rasanya.. Hebat buat mereka-mereka yang bs menikmati.. Tahan dgn asap rokok, mata pedih, dan telinga yang rasanya mau pecah.

Hasil nonton Keith Martin ini cuma dua kata: eman pwol... Buat para pecinta nongkrong di cafe, my standing applause for them lah... It's not my world anymore.. Hopefully it be the first & the last at my age.. [kecuali kalau yang main Tohpati Bertiga atau Kua Etnika, eh tapi pliiissss jangan dong mereka main di situ, yang ada bukan promosi tapi jeBLOG'in nama]

[I beg your apologies for all of you, Keith Martin fans]