Ini adalah lanjutan dari "Menunggu itu Menyebalkan ?".
Aku telah merasakan poin ke-2 dimana sesuatu yang aku tunggu tidak menyadari bila sedang ditunggu. Setelah sekian lama aku menunggu, ternyata akhirnya dia tidak datang dan malah pergi. Namun aku terlambat menyadarinya. Marah dan sedih bercampur jadi satu. Ingin sekali aku menangis dan teriak, tapi itu tidak dapat kulakukan, aku hanya bisa diam, padahal hatiku rasanya...
Aku telah merasakan poin ke-2 dimana sesuatu yang aku tunggu tidak menyadari bila sedang ditunggu. Setelah sekian lama aku menunggu, ternyata akhirnya dia tidak datang dan malah pergi. Namun aku terlambat menyadarinya. Marah dan sedih bercampur jadi satu. Ingin sekali aku menangis dan teriak, tapi itu tidak dapat kulakukan, aku hanya bisa diam, padahal hatiku rasanya...
Menunggu itu bukan lagi menyebalkan, namun sesuai dengan lirik lagu dari Ribas bahwa menunggu ternyata menyakitkan. Humpfh......
Sekarang aku baru menyadari kesalahanku. Aku salah karena hanya diam tidak memberitahunya kalau aku menunggunya. Aku salah karena hanya diam membiarkan dia pergi meninggalkanku sendiri.
Sekarang, aku hanya bisa berharap bahwa hal ini adalah yang terbaik untukku dan semua. Aku berharap nantinya akan ada secercah kebahagiaan setelah kejadian menyakitkan ini berlalu.
Sekarang aku baru menyadari kesalahanku. Aku salah karena hanya diam tidak memberitahunya kalau aku menunggunya. Aku salah karena hanya diam membiarkan dia pergi meninggalkanku sendiri.
Sekarang, aku hanya bisa berharap bahwa hal ini adalah yang terbaik untukku dan semua. Aku berharap nantinya akan ada secercah kebahagiaan setelah kejadian menyakitkan ini berlalu.
2 comments:
hiks hiks.. aku melu nangis kiy moco blog e wong ikiy...
wadu2 emang bener tuh, sedih pastinya yaa...
Post a Comment