Berikut q kutip dari blognya medleymovie:
Medley is a movie about parallel universe and possibilities in life… about choices, consequences and relationships. Inspired by Frank Capra’s 1946 film entitled “It’s a Wonderful Life”, Medley tells a story about one man, who is turning 30 years old in the next few days. He is unhappily married and not performing really well at work. One day, he is given a chance to change one past event for a better tomorrow.Ada pelajaran (yang menurut q) berharga dari film ini.
Directed by: Franklin Darmadi
Produced by: Gege Mboi, Oswin Bonifanz
Screenplay by: Nicko Widjaja
Original Score by: Genesis Timotius, Chris Hutabarat
Casts: Yosi Mokalu, Alex Komang, Rachel Maryam, Imelda Therinne, Alexandra Gottardo
Production Companies: Shambala Pictures & Big Daddy Production
Hidup itu penuh dengan pilihan. Sebenarnya apa yg telah kita pilih itulah yang terbaik untuk kita. Hanya saja banyak dari kita yang tidak sadar. Dengan banyaknya masalah yang terjadi akhirnya kita lupa bersyukur dan hanya melakukan penyesalan dan berharap kembali ke masa lalu. "Ah, seandainya aja q dulu ambil beasiswa itu, mungkin hidupku sekarang ga kya gini" atau "ah, seandainya aja q dulu nikah sama si A mungkin hidupku sekarang ga kya gini" atau "ah, seandainya aja q terima tawaran kerja di perusahaan Z mungkin hidupku sekarang ga kya gini".
Contoh simpel, hal yang sama terjadi pd q beberapa waktu yang lalu, "ah, seandainya q dulu ambil konsentrasi SDM mungkin q sudah maju proposal". Krn yg terjadi pada q sekarang, q stuck di sini, bingung apa yang musti q lakukan untuk menyelesaikan tesis q rasanya apapun yang susudah q lakukan selalu terhalang. Masalah kerjaan juga sama. Pernah q mikir "ah, seandainya q dulu terima tawaran kerja di perusahaan itu....".
Tapi terus, mensyukuri apa yang sudah q pilih. "Terima kasih Tuhan, dengan q ambil konsentrasi pemasaran dan dengan halangan serta hambatan yang terjadi, q bisa lebih dekat dengan teman-teman yang mengasihi q. Q pun dapat pembimbing yang q kagumi Prof. Dr. Djumilah Zain, SE yang mungkin ada banyak informasi yang bisa q dapatkan dari beliau.", "Terima kasih Tuhan, dengan q bekerja di perusahaan yang sekarang, q lebih mengerti apa yang dinamakan kebersamaan - mensyukuri nikmat - berjuang - gaji pas-pas-an tapi tetap makan enak - pusing target - dan lainnya". Mungkin kalau yang terjadi adalah q memilih pilihan yang lain, q ga akan mendapat banyak pelajaran seperti sekarang. Thanks God..
Lalu, apa yang selanjutnya musti dilakukan. Kalau hanya mensyukuri aja ga ada usaha untuk melaluinya y percuma. Buat target dan perencanaan. Lalu, jalankan rencana yang sudah dibuat. Ga ada kepastian kalau yang sudah kita lakukan kemudian akan berjalan mulus. Makanya kita musti siap-siap untuk berhenti sejenak, merenung, memikirkan apa yang sudah kita lakukan, singkatnya evaluasi. Terus, balik lagi, bersyukur lagi, dan bikin planning lagi.
Intinya sih, pilihan yang sudah kita ambil itu adalah konsekuensi yang harus kita jalani. Kita ga mungkin kembali ke masa lalu. Menyesal ga ada gunanya. Yang ada, masa lalu kita jadikan pelajaran berharga untuk terus maju melangkah ke kehidupan yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment